Keberadaan Istana Qasr/Castle Kerajaan di
pusat Kota Seiyun, sebagai bukti yang tak terbantahkan bahwa kota ini pernah
menjadi pusat pemerintahan di zaman dahulu. Dan bahkan, jika berbincang Seiyun
sebagai pusat pemerintahan, sejarah Qasr tentunya tidak boleh terlewatkan.
Istana tanah yang memiliki tinggi 34 meter dan
luas 5460 meter persegi tersebut, selain dikenal dengan sebutan Istana
al-Katiri, nama dinasti yang berkuasa paling lama ini juga dikenal dengan nama
Qasr al-Dawil yang berarti istana kuno; Qasr al-Tsawrah yang berarti Istana
Revolusi. Dengan bersamaan runtuhnya kolonialisme Inggris sekitar era tahun
60-an, berakhir pula kekuasaan Dinasti al-Katiri.
Pada tahun 1984, istana ini dialih fungsikan
menjadi sebuah museum, yakni museum penyimpanan benda-benda purbakala. Selain
itu juga menjadi pusat kebudayaan masyarakat Seiyun, yang juga merupakan
babakan sejarah panjang dinasti al-Katiri yang telah terekam dalam buku Tarikh
al-Dawlah al-Katiriyyah, atas karya Muhammad ibn Hisyam.
Saat memasuki setiap ruangan yang ada di dalam
Istana setinggi tujuh lantai ini, para rombongan serasa sedang memasuki dunia
lain. Misalnya saja saat berada di lantai dua, para pengunjung dapat menikmati
berbagai macam peninggalan yang antik dari peradaban Seiyun sebelum Masehi,
seperti mata uang kuno, alat pencaharian serta bebatuan ukir yang antik dan
unik dengan usia ribuan tahun. Konon katanya benda-benda tersebut memiliki
fungsi istimewa dalam dinamika keseharian masyarakat saat dulu kala.
Di lantai tiga, terdapat alat-alat pertanian
yang dipajang, alat untuk bercocok tanam dan peralatan untuk berperang.
Kemudian lantai empat dijadikan sebagai museum foto yang merekam dokumentasi
masyarakat Seiyun selama puluhan tahun. Begitu pun dengan lantai-lantai lainnya
yang juga memiliki kekhususan tersendiri.
1 Komentar
Yaa allah ternyata istanah leluhur ana ada di seun hadromaut
BalasHapus