Tarim - Jum'at (28/4) di tanah Yaman tempat para pencinta Ilmu, tepatnya di Tarim Hadhramaut, Angkatan ke 19 ( Garuda 19 ) melakukan terobosan baru, dengan memberikan kontribusinya pada mahasiswa Indonesia yang ada di Yaman, diwujudkan dengan menterjemahkan salah satu kitab muqarrar di Ahgaff University, yang merupakan dasar dalam ilmu alat selain nahwu dan shorof. Kitab ini merupakan salah satu karangan ustadz/dosen yang masih aktif mengajar di Ahgaff University Ust Abdulloh Husain Alaydrus.
Siang hari dikawasan berpasir ini biasanya memiliki suhu berkisar 15-40 ºC. Tapi dengan semangat Garuda 19 yang tidak lain hanya mengharap berkah Allah dengan melakukan launching perdana buku ilmiah dalam "Ulumul Balagoh", yang berlokasikan di bait Alatas di daerah Zawiyah Aidid, yang tidak jauh dari Darul Musthofa.
Itulah semangat Garuda 19 tak kenal lelah melakukan beberapa rangkaian acara di balik panas yang menyelimuti.
Diantaranya dimulai dengan istigosah bersama yang dipimpin oleh
Zulfaqor, kemudian di lanjutkan dengan kata-kata sambutan oleh ketua
Duf'ah Garuda 19 yaitu Riki Faishol dan ketua tim penerjemah
Burhanuddin.
"Sesuatu yang sempurna itu akan tampak ada kekurangan pada awalnya, sebelum ia benar-benar bisa dikatakan sempurna. Jadi teman-teman sekalian jangan sungkan memberika masukan dan kritikannya dalam penerbitan edisi perdana ini." tegas dari ketua tim penerjemah dalam kata sambutannya.
Tak kalah serunya acara ini dimeriahkan oleh pembacaan qasidah oleh Syarifuddin dan di tutup dengan doa oleh Haidar Assegaf.
Dan seperti biasa untuk membangun keeratan hubungan kekeluargaan muslimin. Acara terakhir di lengkapi dengan makan siang berjamaah. Membentuk halaqoh makan satu nampan lima orang.
Begitulah kebersamaan para pelajar Indonesia yang di Yaman. penuh keakraban dan keharmonisan membangun moralitas manusia. Seperti inilah ajaran islam sebenarnya. Bersama-sama saling mengingatkan kebenaran yang semata-mata karena Allah swt.
(Writer/ Amz)
0 Komentar