REKONTRUKSI MANHAJ PESANTREN
Oleh : Ma’arif Azis Rajiman*
Sejumlah tantangan dialami pesantren tradisional saat ini
yaitu, tumbuhnya pesantren yang menyebarkan pemahaman Islam dengan nuansa
kekerasan.
Oleh sebab itu, Wahid Institute mengundang kiai muda
se-Indonesia, untuk menghelat halaqah atau diskusi nasional yang bertujuan
merancang kurikulum pendidikan Islam damai.
“Halaqah akan dihadiri 35 kiai muda dari seluruh Indonesia,”
kata Badrus Samsul Fata, ketua panitia halaqah, lewat rilisnya kepada Sindonews, Rabu (11/12/2013).
Halaqah dengan tema Penguatan Kurikulum dan Perangkat
Pengajaran Pesantren Berbasis Islam Damai, ini digelar di Hotel Sheraton
Mustika, Jogjakarta dari Kamis sampai Minggu 12-15 Desember 2013.
Di sini saya menyimpulkan kurikulum pondok pesantren,
sebagai berikut:
VISI & MISI PESANTREN
·
Menciptakan generasi yang
berpengetahuan agama, umum dan berjiwa olah ragawan
·
Menghidupkan kembali
nama-nama ulama Indonesia
·
Belajar kepada ulama
muta’akhirin yang mendunia
·
Menguasai tiga bahasa dunia
(arab, inggris, dan china)
·
Membentuk para hafiz dan
hafizoh Qur’an
·
Memununculkan para Da’i yang berdakwah dari dalam
·
Menggabungkan dua manhaj pembelajaran (salafi dan modern)
·
Menyatukan masyarakat sekitar
dengan ilmu pesantren
·
Menerapkan methode
pembelajaran hadromaut
·
Menghidupkan ilmu agama di
setiap masjid-masjid
·
Membahagiakankan orang yang
telah wafat dengan berziaoh dan mendoakan mereka
·
Menggabungkan antara
kurikulum Nasional dengan kurikulum pesantren
·
aktif mengikuti ajang-ajang
perlombaan baik dari segi agama, umum dan olah raga.
·
Khidmat kepada kitab-kitab
salaf dengan cara menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia
·
Menghidupkan sunah
ziaroh para ulama, antar pesantren dan
sekolahan dan para aulia (baik yang hidup maupun yang telah wafat).
·
Menanamkan kecintaan kepada
pondok pesantren
KURIKULUM PEMBELAJARAN
Tingkat Menengah pertama: Tiga Tahun Pembelajaran
·
Kelas Satu
Terdapat
15 pelajaran yang terdiri dari 7 bidang study agama; fiqih, bahasa arab,
hafalan Al-Qur’an, doa-doa, tashowuf, tajwid dan akhlak. Dan 8 bidang study
umum; Matematika, Pendidikan KewargaNegaraan, IPA, IPS, Bahasa indonesia,
Bahasa inggris, Bahasa mandarin dan kesenian budaya dan keterampilan.
Mendalami
empat bidang secara khusus: bahasa arab, bahasa inggris, bahasa mandarin dan
menghafal Qur’an 10 juz (5 juz semester pertama dan 5 juz semester kedua) dari
juz 1-11. Dan mendalami mafatihululum (pelajaran pembuka) di bidang fiqih.
Pembelajaran dilakukan dengan dua cara; cara salafi dan cara modern, baik di
bidang fiqih maupun di bidang bahasa arab.
Menghafal:
mulhatul I’rob (semester pertama) dan matan safinatunaja (semester kedua)
·
Kelas Dua
Terdapat
15 pelajaran yang terdiri dari 7 bidang study agama; tafsir (semester kedua),
bahasa arab, hafalan Al-Qur’an, doa-doa, tashowuf, hadist (semester dua) dan
akhlak. Dan 8 bidang study umum; Matematika, Pendidikan Kewarga Negaraan, IPA,
IPS, Bahasa indonesia, Bahasa inggris, Bahasa mandarin dan kesenian budaya dan
keterampilan.
Mendalami
empat bidang secara khusus: bahasa arab, bahasa inggris, bahasa mandarin dan
menghafal Qur’an10 juz (5 juz semester pertama dan 5 juz semester kedua) dari
juz 11-21. Dan mendalami mafatihululum (pelajaran pembuka) di bidang mustholah
hadist dan ulum at-tafsir. Pembelajaran dilakukan
dengan dua cara; cara salafi dan cara modern. Mendalami salah 1 dari 4 bidang
olah raga; sepak bola, badminton, tenis meja, voli.
Menghafal: manzumat al-zamzami (semester pertama) dan
bayquniah (semester kedua)
·
Kelas Tiga
Terdapat
16 pelajaran yang terdiri dari 8 bidang study agama; aqidah, bahasa arab,
akhlak, hafalan Al-Qur’an, doa-doa,
tashowuf, siroh (semester pertama) dan mantiq & usul fiqih (semester
kedua). Dan 8 bidang study umum; Matematika, Pendidikan Kewarga Negaraan, IPA,
IPS, Bahasa indonesia, Bahasa inggris, komputer dan kesenian budaya dan
keterampilan.
Mendalami
tiga bidang secara khusus: bahasa arab, ilmu Aqidah dan menghafal Qur’an 10 juz
(5 juz semester pertama dan 5 juz semester kedua) dari juz 21-30. Dan mendalami
mafatihululum (pelajaran pembuka) di bidang siroh (semester pertama) dan usul
fiqih & mantiq (semester kedua). Mendalami salah satu dari 4 bidang olah
raga; sepak bola, badminton, tenis meja dan voli.
Menghafal:
aqidatul awam (semester pertama), lamiah ibnul wardi (semester dua).
Catatan:
1.
syarat kelulusan tingkat
menengah pertama adalah:
Ø ujian
hafalan: Qur’an 30 juz selama 7 hari, matan safinah, bayquniah, mulhatul i’rob,
manzumat al-zamzami fi tafsir, aqidatul awam, dan lamiatulmawirdy.
Ø ujian
tulis: bidang fiqih, aqidah, bahasa arab, mustholah hadist, ilmu tafsir, siroh,
usul fiqih dan mantiq.
Ø Ujian
praktek: Tanya jawab bahasa arab, bahasa inggris, dan bahasa mandarin dan olah
raga yang sesuai di bidangnya.
Ø Ujian
semester sesuai kurikulum yang berlaku
2.
Syarat mendapatkan ijazah
stanawiyah
Ø Ujian
akhir nasional bidang: bahasa inggris, bahasa Indonesia, Matematika dan IPA
atau IPS.
Tingkat Menengah Atas: Tiga Tahun Pembelajaran
·
Kelas Satu
Terdiri
dari 14 bidang study, 5 agama; (fiqih atau hadist atau tafsir), siroh, bahasa
arab dan tashowuf, dan 9 umum; Matematika, teknologi komputer, Sejarah Nasional
Indonesia, kesenian, Bahasa indonesia, Bahasa inggris, olah raga kusus atau
pendidikan jasmani dan kesehatan, pendidikan kewarga negaraan, dan (teknik atau
kesehatan atau hukum).
Kelas
khusus terdiri dari dua bagian, tiap bagian terdiri dari tiga bidang. Setiap
santri atau pelajar memilih 1 bidang dari tiap-tiap bagian.
Ø Bagian
agama: bidang fiqih, hadist dan tafsir.
Ø Bagian
umum: bidang kesehatan, teknik , dan hukum
Setiap
santri atau pelajar memilih dan di test (sesuai kemampuannya atau pilihannya)
untuk mendalami satu bidang dari masing-masing bagian selama tiga tahun.
Memilih
satu ekstra kulikulir yang akan di ikutinya selama dua tahun.
Menghafal:
Ø Bagian agama:
bidang fiqih; zubad ibnu roslan 500 bait (250 semester pertama dan 250 semester
kedua), bidang hadist; dan bidang hadist; alfiah iroqi 500 bait (250 semester
pertama dan 250 semester kedua), bidang tafsir; alfiah qiroat.
Mengulang
hafalan yang telah di hafal baik ketika tingkat menengah pertama maupun tingkat
menengah atas.
·
Kelas dua
Terdiri
dari 13 bidang study, 4 agama; (fiqih atau hadist atau tafsir), siroh dan
tashowuf, dan 8 umum; Matematika, Sejarah Nasional Indonesia, Kesenian, Bahasa
indonesia, teknologi dan komputer, Bahasa inggris, olah raga khusus atau
pendidikan jasmani dan kesehahatan, Pendidikan Kewarganegaraan, dan (teknik atau
kesehatan atau hukum).
Mendalami
bidang yang telah di perdalam pada kelas satu.
Mendalami
ekstra kulikuler yang telah di perdalam pada kelas satu.
Aktif
dalam perlombaan.
Menghafal:
Ø sisa
hafalan yang telah di hafal pada kelas satu dari masing-masing bidang: hafalan
zubad (semester pertama 500-750 dan semester kedua 750-1000) atau alfiah iroqi
(semester pertama 500-750 dan semester kedua 750-1000) atau alfiah ghorib Al
Qur’an
Mengulang
hafalan yang telah di hafal.
·
Kelas tiga
Terdiri
dari 17 bidang study, 8 agama; (fiqih/hadist/tafsir), usul fiqih dan qoidah
fiqih, fiqih tahawwulat dan ruddud, aqidah akhlak, metode berdakwah dan qur’an
hadist, dan 9 umum; Matematika, teknologi dan computer, Sejarah Nasional
Indonesia, Keterampilan tangan dan kesenian, Bahasa indonesia, Bahasa inggris,
olah raga khusus atau pendidikan jasmani dan kesehatan, Pendidikan
Kewarganegaraan, dan (teknik atau kesehatan atau hukum).
Mendalami
bidang yang telah di perdalam pada kelas satu dan dua tingkat menengah atas
selama enam bulan.
mengulang
hafalan yang telah di hafal dari kelas satu menengah pertama sampai kelas 2
menengah atas.
Mendalami
Usul fiqih (semester pertama) dan Qoidah Fiqiah (semester kedua), Fiqih
tahawulat (semester satu) dan ilmu Rudud (semester kedua).
Mempelajari
metode berdakwah atau dakwah keluar.
Test
hafalan, tulis dan praktek di bidang yang pelajar atau santri perdalam semasa
tingkat menengah atas pada semester pertama.
Pada
semester kedua santri akan mendalami satu bidang yang lebih ia pahami baik itu
bagian olah raga, agama atau umum.
Membuat
karya tulis yang berupa terjemahan kitab-kitab salaf.
Test hafalan Qur’an 30 juz.
Catatan:
1.
syarat kelulusan tingkat
menengah atas adalah:
Ø test
tulis
Ø test
praktek
Ø hafalan
Qur’an 30 juz dan hafalan matan sesuai jurusan.
Ø karya
tulis berupa yang terjemahan kitab-kitab salaf
2.
syarat mendapatkan ijzah
Ø test
tulis Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika dan kurikulum yang berlaku
dari jurusan agama.
SISTEMATIS
MENGHAFAL
1.
Menghafal
Qur’an
Dalam
waktu tiga tahun santri atau pelajar wajib menghafal 30 juz, Setiap tahun
menghafal 10 juz, setiap bulan menghafal 1 juz, setiap minggu menghafal 5
halaman.
Waktu 1
tahun di gunakan: 6 bulan (semester pertama) memantapkankan hafalan 5 juz, dan
6 bulan (semester kedua) memantapkankan hafalan 5 juz, jadi 1 tahun mantap
hafalan 10 juz.
Waktu 6
bulan di gunakan: 5 bulan menghafal 5 juz, 1 bulan terakhir muroja’ah hafalan 5
juz.
Waktu 1
minggu di gunakan: 5 hari menghafal 5 halaman, 2 hari yang lain untuk mengulang
hafalan 5 halaman.
Waktu 1
hari di gunakan: menghafal 1 halaman.
waktu
hafalan: terdapat 3 jadwal dalam sehari; jadwal menghafal (1 jam setelah sholat subuh), jadwal setoran
(setengah jam setelah sholat maghrib) dan jadwal mengulan hafalan (2 jam
setelah setoran dan setelah sholat isya).
Cara
menghafal: satu jam di bagi menjadi dua waktu, setengah
jam 1 halaman di baca berulang-ulang secara bersamaan (setiap 2 orang),
setengah jam terakhir waktu untuk menghafal (setiap 2 orang) 1 halaman.
Cara
setoran hafalan: 2 kali setoran, pertama di baca perorangan dan
kedua di baca tiap 2 orang bersamaan. Kemudian tiap 2 orang setoran hafalan
sehari dan dua hari yang lalu. Jadi dalam sehari setor tiga halaman.
Cara
mengulang hafalan: mengulang hafalan 2 jam. Dalam sehari mengulang
hafalan 4 juz. Ini jika memiliki hafalan di atas 5 juz. Jika hafalan di bawah 5
juz maka mengulang hafalan hanya 1 jam, dan 1 jam sisanya di gunakan untuk
membaca hizib Qur’an.
2.
Menghafal Matan, Manzumat,
kitab dan buku
Pada
tingkat menengah pertama santri atau pelajar di wajibkan menghafal 6 kitab;
jurumiah, safinatunaja, bayquniah, manzumat zamzami, lamiah ibnul wardi dan
mulhah al-I’rob
Jurumiah
dan safinah ketika kelas satu, bayquniah dan manzumat zamzami ketika kelas dua,
dan mulhah al-I’rob dan lamiah ibnul wardi ketika kelas tiga.
Pada
tingkat menengah atas menghafal 3 manzumat dan matan dari masing-masing bidang:
zubad yang mendalami di bidang fiqih, alfiah iroqi yang mendalami di bidang
hadist, …yang mendalami di bidang tafsir.
Cara
setoran hafalan: setoran di lakukan 15 menit sebelum pelajaran
di mulai.
Cara
mengulang hafalan: sebelum pelajaran mengulang hafalan pada hari
itu, hari sebelumnya dan 2 hari sebelumnya. juga mengulang hafalan tingkat
menengah pertama setiap sebelum sholat 5 waktu selama 10 menit (ini tingkat
stanawiyah). sedangkan mengulang hafalan tingkat menengah atas di rutinkan
setiap setelah sholat isya. Jadwalnya antara lain: safiah an-naja pada hari
sabtu, mulhahal-I’rob pada hari minggu, manzumat zamzami pada hari senin,
baiquniah pada hari selasa, aqidatul awam pada hari rabu, lamiah ibnul wardi
pada hari kamis.
EKSTRA
KULIKULER
Santri atau pelajar memilih 1 ekstra kulikuler ketika menginjak
kelas 1 menengah atas, kemudian ketika menginjak kelas 2 mengikuti lomba-lomba
sesuai dengan ekstra kulikulernya.
Terdiri dari ekstra kulikuler: MTQ
(mencakup: MFQ, MKQ, MSQ), Pendidikan KewargaNegaraan, bend, Qosidah, Tekuwondo
atau kungfu, pasukan pengibar bendera pusaka atau pramuka dan English area
(mencakup: skrable, story telling, debat, dan broad casting)
JADWAL-JADWAL
Acara
tahunan yang mengikut sertakan masyarakat adalah; acara perayaan tahun baru
islam pada bulan Muharom, maulid pada bulan rabiul awal, ziaroh kubur terbesar
pada bulan shofar, membaca shoheh bukhori pada bulan rabiul stani dan jumadil
awal, khatam qiroah bukhori, rajaban pada bulan rajab.
Sedangkan
acara tahunan sekolah adalah ziaroh ulama atau tempat-tempat bersejarah atau
makam-makam aulia. Awal pembelajan, semester 1 dan 2, serta hari libur
mengikuti kurikulum yang berlaku. Perlombaan antar bidang olah raga dan study
banding atau study tour di laksanakan pada hari-hari libur.
Liburan
2 minggu setelah ujian semester.
Mengamalkan
puasa bait (13,14,15) setiap bulan.
Dalam
seminggu 6 hari di gunakan untuk belajar, libur hanya pada hari jum’at dan
acara-acara besar islam lainnya, hari sabtu awal pelajaran, hari senin
mengadakan upacara, hari kamis mengadakan senam kesehatan jasmani, hari kamis
ekstra kulikuler, malam jum’at maulid, jum’at pagi pembacaan burdah. Mengadakan
pelajaran umum pada malam kamis dengan masyarakat.
Dalam
sehari terdapat 9 jam; setelah subuh (05.00-06.00), isyroq (06.00-07.00), jam
duha 1 (08.00-09.00), duha 2 (09.00-10.00), sebelum dzuhur (11.00-12.00),
setelah dzuhur (13.00-13.45), setelah ashar (16.00-17.00), setelah maghrib
(18.30-19.30), setelah isya (20.00-21.00).
4 waktu
untuk istirihat; setelah isyroq (07.00-08.00),
setelah jam pelajaran ba’da zuhur (14.00-15.00), setelah ashar
(17.00-18.00), dan setelah mengulang pelajaran (22.00-03.30).
3 waktu
untuk makan; makan pagi (setelah isyroq), makan siang (sebelum zuhur) kecuali
hari jum’at (setelah jumatan), makan malam (setelah jam pelajaran ba’da isya).
mempelajari
pelajaran yang akan di pelajari esok hari atau mengulang pelajaran yang telah
di pelajari setelah makan malam (21.00-22.00).
Dalam 9
jam pelajaran terdiri dari: 1 jam menghafal, 2 jam mengulang pelajaran dan
setoran, 1 jam olah raga, 2 jam pelajaran agama, 1 jam umum, 1 jam pelajaran
tambahan dan 1 jam pelajaran kurikulum.
*)Pemakalah adalah santri Ribath Hauthoh,
dan aktiv sebagai anggota PPI Hadhramaut
0 Komentar