Hadhramaut - Senin, 28 Oktober 2013, bertepatan
dengan 23 Dzul Hijjah 1434 H, Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hadhramaut,
Yaman berkesempatan menggelar pertemuan khusus bersama Habib Umar bin Hafidz ;
Pengasuh Perguruan Darul Musthofa, Tarim. Acara yang diprakarsai oleh Dewan
Pengurus Harian (DPH) tersebut, dihelat di kediaman Habib Umar, selepas
pengajian umum Tafsir Al-Qur’an yang rutin diselenggarakan setiap Senin malam
Selasa(Jalsah Itsnain).
Dalam
forum yang dihadiri sekitar 15 pengurus inti PPI Hadhramaut tersebut, Habib
Umar memberikan wejangan dan ide-ide segar terhadap sejumlah agenda yang akan
dijalankan PPI selama satu periode ke depan. Dai Internasional yang aktif
menyuarakan persatuan antar umat Islam tersebut mengingatkan, bahwa PPI harus
melandasi setiap langkah pengabdiannya dengan prinsip : tolong menolong dalam
kebaikan (al-Ta’awun ala al-Birr wa at-Taqwa). Jika diterjemahkan,
prinsip tersebut terangkum ke dalam tiga poin ; ilmu, suluk (etika), dan
dakwah. Dengan demikian, tandas Habib Umar, apa yang diperjuangkan segenap
pelajar Indonesia di Hadhramaut melalui PPI, bisa menjadi bagian penting dari
perjuangan panjang yang ditempuh para salafus sholeh.
Lebih
jauh lagi, Habib Umar berharap PPI bisa menjadi wadah menyatukan misi dalam
mengemban tugas dakwah di tanah air. Hal itu semakin penting dilakukan,
mengingat banyaknya aliran-aliran yang berkembang dewasa ini yang mengikis
akidah Ahlussunnah wal Jamaah. Dengan jumlah pelajar Indonesia di Hahdramaut
yang besar, Habib Umar optimis, misi itu dapat terwujud.
“Kalian
juga harus membaca sejarah tentang masuknya agama Islam ke negeri Asia”, ujar tokoh karismatik yang namanya tercantum dalam
50 urutan teratas dari The Muslim 500 ; The World’s 500 Most Influential
Muslims, yang diterbitkan oleh Center for Muslim-Christian Understanding,
Georgetown University, Amerika Serikat. Hal tersebut, bagi beliau, sangat
penting untuk membuka cakrawala strategi dakwah di era modern ini.
Dalam
sambutannya, ketua PPI terpilih periode 2013 – 2014, Muhammad Bukhori, menyampaikan
sekelumit peta pelajar Indonesia di Hadhramaut, serta program kegiatan yang
akan dilaksanakan PPI.
Di akhir kegiatan, Habib Umar menyapakati
permohonan pengurus Departemen Pendidikan dan Dakwah (Depdikdak), untuk menjadi
pembicara dalam seminar ilmiah yang akan dihadiri seluruh pelajar Indonesia di
Hadhramaut. Karya beliau yang berjudul Wasathiyatul Islam (Moderatisme
Islam), adalah materi utama yang rencana akan dibedah.
0 Komentar