Oleh: Yunalis Saidul Ghanyy
Zanbal adalah salah satu dari tiga tempat pemakaman utama yang ada di Tarim, sebuah kota mungil di Provinsi Hadhramaut, Yaman. Meskipun secara umum pemakaman ini merupakan lokasi pemakaman untuk sadah keturunan Rasulullah saw, namun disana juga terdapat beberapa makam para masyaikh lainnya, seperti keluarga Ba'udhan dan lain-lain.
Area pemakaman yang dihiasi oleh tiga kupel besar ini dikenal dengan pemakaman "Seribu Wali", karena ribuan aulia Allah telah dikebumikan disini. Tempat ini layaknya tempat yang sangat berkah untuk diziarahi.
Setiap pagi hari Jum'at, penduduk Tarim melakukan satu rutinitas mingguan, yaitu menziarahi pemakaman tersebut. Masyarakat berbondong-bond
Uniknya, ziarah ini dilakukan secara berurutan sesuai skema dan tata cara yang telah ditertibkan oleh para pendahulu.
Diawali dari makam Imam al-Faqih Muqaddam, Imam Alwi bin al-Faqih Muqaddam, Imam Abdullah bin Alwi al-Faqih Muqaddam, Imam Abdurrahman as-Segaff, Imam Ali bin Alwi Khali' Qasam, Imam Muhammad Jamalullail bin Hasan, Imam Syeikh bin Abdurrahman as-Segaff, Imam Syeikh bin Abdullah al-Idrus, Imam Umar al-Muhdhar bin Abdurrahman as-Segaff, Imam Abdullah bin Abdurrahman as-Segaff, Imam Aqil bin Abdurrahman as-Segaff, Imam Salim bin Abdullah bin Abdurrahman as-Segaff, Imam Abdullah al-Idrus al-Akbar, Imam Abdullah bin Alwi Al-haddad, dan berakhir di makam Imam Abdullah bin Syeikh bin Abdullah al-Idrus.
Di arah timur pemakaman tersebut, juga terdapat sebuah tanah bidang yang dikelilingi tembok. Disebutkan, di dalamnya terdapat 70 makam sahabat Rasulullah saa yang pernah bertempur di perang Badar. Mereka adalah pasukan yang diutus oleh saydina Abu Bakar as-Siddiq di bawah pimpinan Ziyad bin Labid al-Anshari untuk memberantas kemurtadan di Hadhramaut.
Untuk Anda yang berada di Hadhramaut, sempatkanlah berziarah ke pemakaman tersebut. Selain mendapat berkah dengan menziarahi para kekasih Allah, Anda juga bisa bertatap muka langsung dengan habaib Tarim. Tak ayal, keberkahan demi keberkahan tercucurkan dalam kehidupan ini. Hadza min fadhlillah.
0 Komentar