Seminar : DR. Alawy bin Syihab didampingi Dekan Fakultas Syariah saat seminar |
Hadhramaut – Semangat patriotisme yang ditularkan oleh Hari Pahlawan ternyata tak hanya bergema di Nusantara saja, tetapi juga menjalar hingga negeri Saba', Yaman. Pada Jumat (15/11), Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Hadhramaut Yaman, menghelat seminar ilmiah bertajuk “Pemuda ; Perannya dalam Kejayaan Islam dan Tantangan Masa Kini”. Seminar tersebut merupakan penutup dari serangkaian acara yang dihelat dalam rangka merayakan Hari Pahlawan.
Dihelat di Auditorium Fakultas Syariah, Universitas Al-Ahgaff, Tarim, acara diramaikan sekitar 500 pelajar Indonesia yang tersebar di sejumlah institusi pendidikan di Propinsi Hadhramaut, dan ratusan pelajar dari Afrika dan Arab. Dua narasumber yang dihadirkan adalah ; Dr. Muhammad Abdul Qadir al-Idrus (Dekan Fak. Syariah wal Qanun Universitas Al-Ahgaff) dan Dr. Alwy bin Syihabuddin (Dosen Ilmu Hadis di Universitas Hahdramaut).
“Sejarah mencatat bahwa para pahlawan yang membebaskan Indonesia dari belenggu penjajahan adalah didominasi para pemuda. Maka sangat relevan, untuk menghadirkan spirit juang mereka saat ini,” tegas Nur Kholis Nafsah, mahasiswa Universitas Al-Ahgaff semester 8, selaku ketua panitia, dalam sambutannya.
Dimulai pukul 20.00 KSA, Imam Nawawi yang didaulat sebagai moderator, membuka acara dengan mengutip perkataan Syekh Mushtafa al-Ghulayani yang tertuang dalam kitabnya Idhaatun Nasyiin, “Wahai para pemuda, di tanganmulah nasib sebuah bangsa. Dan pada hentakan kakimulah, kemajuan suatu bangsa !”.
Dalam penyampaiannya, narasumber pertama, Dr. Alwy bin Syihabuddin, menegaskan pentingnya menjadikan momen hari pahlawan sebagai titik pijak kebangkitan pemuda Islam. Dr. Alwy mengingatkan, betapa antusiasme pemuda dalam dunia Islam saat ini, berada dalam kondisi yang memprihatinkan. Hal tersebut, ungkapnya, bisa dilihat dari besarnya kuantitas umat Islam di seluruh dunia namun masih lemah dari berbagai bidang.
“Coba bandingkan dengan bangsa Yahudi yang hanya berjumlah jutaan, namun mampu menguasai di segala lini !,” ujar pakar hadis yang tahun lalu berkunjung ke Tanah Air tersebut. Ia lantas memaparkan kiprah sejumlah pemuda yang berperan penting dalam kebangkitan sejarah Islam.
Sedangkan narasumber kedua, Dr. Muhammad Abdul Qadir al-Idrus, memaparkan beberapa tantangan yang harus disikapi serius oleh pemuda masa kini, khususnya para pelajar ilmu syariah. Diantaranya adalah ; pertama, kemampuan mengaktualisasikan ilmu pengetahuan yang didapat ke dalam realitas kekinian. Kedua, memanfaatkan peran media sebagai sarana untuk berdakwah.
Dalam hal ini, jebolan Universitas Baghdad tersebut mewanti-wanti agar pemuda memiliki jati diri di tengah arus media yang pesat. “Kalian harus mempengaruhi, bukan justru terseret arus,” tegasnya. Ia sangat menyayangkan, karena media yang ada saat ini justru semakin memecah belat umat Islam. Karenanya, menurut Dr. Muhammad, peran pelajar ke depan adalah bagaimana bisa merintis jalan untuk mewujudkan persatuan dan menebarkan nilai ukhuwah.
Acara seminar ilmiah dilanjutkan dengan dialog interaktif hingga pukul 23.00 KSA. Seminar ini juga sekaligus menutup serangkaian acara yang dihelat PPI Hadhramaut Yaman dalam rangka memperingati Hari Pahlawan. Akhir seminar ditutup dengan penyerahan hadiah penghargaan kepada para juara dalam beberapa lomba yang dihelat beberapa hari sebelumnya. Antara lain ; kompetisi sepak bola Piala Pemuda, lomba baca puisi, dan cerita kepahlawanan. (Tim Reportase PPI Yaman 2013)
0 Komentar