Fuad Syarif (Pelajar Indonesia di Madrasah Al Idrus, Tarim, Hadhramaut)
Arafah adalah inti dari Ibadah Haji. Seperti pernyataan singkat Nabi, ketika ditanya oleh sekelompok orang Najed tentang haji "AL HAJJU ARAFAH" dengan tegas dan tanpa banyak kata Nabi menjawab. Cerita singkat ini termaktub dalam Hadits Riwayat at Tirmidzi no. 889, an Nasa'i no. 3016, dan Ibnu Majah no. 3015
Dalam madzhab Syafi'i menyebutkan jika seorang suami mengatakan kepada istrinya : "saya talak kamu pada hari paling utama", maka talak itu jatuh pada hari Arafah. Menunjukkan bahwa hari Arafah adalah hari yang agung dan mulia
Banyak hadits menunjukkan kemuliaan Arafah, salah satunya diriwayatkan oleh Sayyidah Aisyah yang artinya : "Tidak ada hari di mana Allah Suhbanahu Wata'ala membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah” [HR. Muslim no. 1348]
Sahabat Abdullah bin Amr juga meriwayatkan : "Sebaik-baik doa adalah doa hari Arafah, dan sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir.” [HR. at-Tirmidzi no. 3585]
Dan masih buaanyak hadits-hadits yang lain menunjukkan keangungan hari Arafah. Tentunya tak perlu Ana menulis terlalu banyak hadits disini, hanya untuk meyakinkan keagungannya. Bahkan ada yang mengatakan : "Berdosalah org yg telah sempurna melakukan wukuf di Arafah, sedang ia meyakini masih terdapat dosa didalam dirinya"
Tanggal 9 Dzulhijjah berkumpul manusia dari seluruh penjuru dunia di padang Arafah dan sedang melaksanakan Fardhu ibadah haji. Masyarakat Tarim yg sudah tahu betul impresifnya Arafah, tidak mau ketinggalan dengan semua keistimewaan itu, mereka juga menyelenggarakan Wakuf
Ketidak mampuan mereka melaksanakan ibadah haji dengan segala kendalanya, tidak memadamkan semangat berhaji mereka. Sore ini masyarakat Tarim berkumpul di sebuah halaman luas di Mantiqah Khileh dekat Rumah Habib Salim Asy Syatiri, pas disebelah barat Masjid Maula Khileh. Berpuasa, berdzikir, dan berdoa hampir seperti jamaah haji yang wukuf di Arafah
Wukuf amaliyah Ahlu Tarim ini adalah Rasam yg telah berjalan dari zaman ke zaman, bukan hal baru. Berpangkal kepada Sayyidina Abbas bin Abdul Muthalib paman Nabi, ia mengumpulkan para Sahabat yg tdk melaksanakan haji di sebuah Masjid, Tasyabbh bi Ahl Arafah. Dan kemudian dilestarikan oleh Imam Ahmad bin Hambal. Sangat menakjubkan jika hal ini terealisasi di Indonesia, sebagai ummat Islam terbesar di dunia.
Setelah serangkaian acara dzikir dan doa selesai, lalu dipungkas dengan ceramah ilmiah Habib Ali Masyhur bin Hafidz Mufti Tarim, dan shalat Maghrib berjamaah di tempat Wakuf.
Tak banyak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, susunan acaranya, cuaca panasnya, dan membludaknya hadirin. Satu perbedaan yg signifikan selama dua tahun terakhir ini menurut Ana pribadi, yaitu tidak adanya Asya'. Huh...!! Asya' dgn masakan sendiri lagi deh...
*Sumber :
1. Chat WA penulis dgn Habib Umar bin Hamid Ba Alawi
2. Ceramah Syekh Shaleh Bafadal, di Masjid Rubat.
1. Chat WA penulis dgn Habib Umar bin Hamid Ba Alawi
2. Ceramah Syekh Shaleh Bafadal, di Masjid Rubat.
0 Komentar