Tarim-
akhirnya film pendek yang bertajuk “The Documentary of Prophet Handolah, As”
berhasil dikirim ke Perancis Ahad (12/7). Film dokumenter berdurasi 10 menit
yang digarap para pelajar Indonesia di Hadhramaut yaitu M. Abdul Muhith sebagai
sutradara, Rizky Ardiansyah sebagai Aktor, Rindi Supiyadi sebagai editor,
akhirnya rampung juga setelah kurang lebih sebulan lamanya menggarap film
pendek ini. “bermula dari sikap peduli terhadap situs-situs di Hadhramaut yang
banyak diabaikan, maka saya punya tekad untuk mengabadikannya lewat film
documenter berdurasi pendek, selain khidmah saya pada generasi selanjutnya ini
merupakan bentuk kepedulian saya terhadap situs perdaban islam di bumi
Hadhramaut yang banyak diabaikan” cetus sutradara saat disodiri pertanyaan apa
dasar pembutan film pendek ini.
“Nabi
Handolah, As merupakan nabi yang tidak diceritakan dalam Al-Qur’an, riwayatnya
banyak di temukan diberbagai literatur sejarah dan tafsir. Pembuatan film ini
kami awali dari riset pustaka diberbagai buku sejarah, tafsir, wawancara, chek
lokasi shooting, penulisan skenario, diskusi, pengambilan video, proses
editing, sampai finishing”, tambah M. Abdul Muhith yang kini menjabat sebagai koordinator
Infokom PPI.
Dokumeter
tentang nabi Handolah, As ini akan maju di Festival Film Al Faribi. Festival ini
merupakan program unggulan Keluarga Pelajar Islam Perancis (KPIP). Dengan
dukungan dari Permiip (Perhimpunan Masyarakat Islam Perancis), KPIP semakin
tertantang untuk mempersembahkan sebuah karya yang diberi nama ‘Festival Film
Al Faribi’, suatu kompetisi video
berdurasi pendek yang mengangkat tema sosial, muslim dan islam. Festival ini
merupakan media yang luar biasa untuk mengekspresikan kondisi sosial muslim di
Indonesa maupun dunia dari berbagai sudut pandang. Bagaimanapun fakta terlalu
sering diabaikan oleh produk budaya atau informasi yang penuh dengan amalgam,
kebohongan dan prasangka. Hal ini berakibat pada cara pandang masyarakat yang
tergeser menjauhi islam yang notabene merupakan objek media. Muncul perpecahan
dimana-mana yang berdampak pada terganggunya stabilitas dan penguatan
sendi-sendi persatuan untuk mendukung tercapainya bangsa yang maju dan beradab.
Dibawah
naungan Departemen Informasi dan Komuniasi PPI Hadhramaut - Yaman, akhirnya
terbentuklah tim yang bernama “Creative Documentary” selain untuk tampil di
ajang lomba tim ini berencana hunting situs-situs penting di Hadhramauat untuk
didokumentasikan dalam bentuk video singkat. (mas abda/repoter ppi)
0 Komentar