Ribath Syihr : M. Bukhori, ketua PPI Hadhramaut saat sosialisasi |
Senin (14/10), bertepatan Sehari sebelum hari raya qurban sebagian pengurus DPH (Ketua Umum dan Sekretaris) PPI Hadhramaut periode 2013/2014 mengadakan kunjungan sosialisasi ke beberapa lembaga pendidikan yang ada di kota Mukalla dan Syihr Propinsi Hadhramaut. Sosialisasi ini bertujuan untuk memperkenalkan kepengurusan PPI Hadhramaut periode 2013/2014 serta rancangan program kerja yang akan digeluti oleh pengurus PPI selama satu periode kedepan, dan juga mendata para pelajar baru yang belajar di beberapa lembaga di kota Mukalla dan Syihr.
Sasaran pertama untuk sosialisasi adalah Rubath Al ‘Attas Royyan Mukalla, pengurus DPH PPI tiba di Ribath Al ‘Attas hari Senin (14/10) sekitar pukul 15.00 WY, namun sayangnya pada waktu itu semua santri Ribath Royyan sedang berada di Abyan, kata haris ribath mungkin mereka akan kembali ke ribath minimal tiga hari setelah hari ‘iid, karena para santri tidak berada di Ribath, kunjungan sosialisasi ke Ribath Al ‘Attas terpaksa dipending untuk lain waktu. Rute sosialisasi berlanjut menuju Univ. Al Ahgaff Mukalla, kami tiba di Ahgaff Mukalla setengah jam sebelum azan maghrib, sesampainya di asrama Al Ahgaff kami lantas menemui koordinator musyrif asrama, Ustadz Zainal Abidin, kata beliau untuk malam ini tidak memungkinkan mengadakan kumpulan para mahasiswa, mengingat juga malam ini adalah malam hari raya, kalau besok malam insyaallah memungkinkan.
Selasa (15/10), pagi hari raya setelah melaksanakan salat ‘iidul adha kami diundang oleh wakil dekan, Ust. Omeng (melalui telpon sebelumnya) untuk ikut silaturrahmi di Bait Ustadz Abdul Aziz setelah salat ‘iid, di sana hadir sejumlah asatidz dan juga beberapa mahasiswa S2 Univ. Al Ahgaff yang kebanyakan dari mereka adalah mantan aktivis HIPMI atau PPI, tentu saja pada moment tersebut pengurus kami berkesempatan banyak untuk mensosialisasikan program serta kepengurusan baru PPI dan juga mendapat sejumlah saran dari mereka, diantara saran yang paling ditekankan oleh Ustadz Ashfiyaur Rahman yaitu diharapkan bagaimana agar PPI (khususnya DPH) dapat lebih memperbaiki nama baik (platform) organisasi melalui peningkatan hubungan komunikasi eksternal di luar PPI, seperti hubungan PPI dengan rektor universitas atau mudir ma’had, diantara caranya adalah dengan menunjukkan prestasi pelajar Hadhramaut kepada beliau-beliau, mengingat sebagian dari beliau-beliau mungkin masih memandang PPI sebagai organisasi formalitas saja. Saran lainnya adalah diharapkan agar warga PPI Mukalla lebih sering dilibatkan dalam kegiatan PPI, atau sekali-kali mengadakan kegiatan PPI di Mukalla, dan sebagian asatidz lebih setuju jika koordinator PPI Mukalla adalah mahasiswa S2.
Tujuan selanjutnya adalah Universitas Syafi’i (yang sebelumnya bernama Rubath Syafi’i), sekitar pukul 10.00 WY pengurus DPH berangkat menuju Univ. Syafi’i, sesampainya disana DPH bertemu dengan beberapa mahasiswa Indonesia (para mahasiswa universitas ini semuanya masih baru dan berjumlah 43 orang mahasiswa), kami ngobrol sebentar dengan ketua mahasiswa Indonesia di Univ. Syafi’i Saudara Ahmad Muqaddam, apakah memungkinkan mengadakan perkumpulan dengan semua mahasiswa Indonesia disini?, “kita nunggu izin dulu dari ustadz” kata Muqaddam, selang beberapa menit salah seorang ustadz universitas (Ustadz Muhammad bin Ali an Nadhiry) mendatangi asrama mahasiswa, lantas kami menemui beliau sekaligus memohon izin untuk mengadakan pertemuan dengan para pelajar asal Indonesia di universitas ini, beliau pun bersikap terbuka dan mempersilahkan kami untuk mengadakan pertemuan dengan mereka, jadwal yang diberikan untuk menggelar pertemuan adalah setelah jama’ah zuhur. Selepas salat zuhur alhamdulillah kami berkesempatan untuk bertatap muka dengan para pelajar asal Indonesia, dalam kesempatan ini sebagaimana tujuan agenda DPH pertama kali kami memperkenalkan terlebih dahulu tentang PPI Yaman, sejarah dan proses berdirinya, struktur kepengurusan baru dan rancangan program yang akan dijalankan PPI selama satu periode kedepan, lalu acara berlanjut ke sesi tanya jawab, dan terakhir pemberian cindera mata (berupa majalah, antologi, kumpulan karya tulis ilmiah karya-karya PPI Yaman) dari PPI kepada para pelajar asal Indonesia di Univ. Syafi’i. Disela-sela acara, sekretaris umum PPI membagikan formulir KTA (kartu tanda anggota) untuk anggota baru, namun sayangnya formulir-formulir tersebut tidak bisa diserahkan langsung kepada DPH pada hari itu juga, karena untuk masuk dalam Organisasi PPI mereka harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari Syekh Salim selaku Mudir Universitas, dan mereka menyanggupi akan menyerahkan formulir-formulir tersebut pada hari Kamis. Sekitar pukul 14.00 DPH kembali ke asrama Al Ahgaff Mukalla.
Sekitar pukul 21.00 WY DPH menggelar pertemuan dengan para mahasiswa Al Ahgaff Mukalla, pertemuan itu dihadiri oleh musyrif asrama yang sekaligus menjabat koordinator PPI Mukalla (Ustadz Misbahul Munir) dan Ketua AMI Al Ahgaff Mukalla. Rentetan acara pertemuan pada malam tersebut sama persis dengan acara sosialisasi siang hari sebelumnya di Universitas Syafi’i, hanya saja DPH bisa langsung mengambil data KTA dari mereka sambil memotret wajah-wajah baru mahasiswa Al Ahgaff. Acara ditutup dengan doa dan foto bersama.
Rabu (16/10), sekitar Pukul 09.00 WY DPH berangkat menuju Rubath Mustofa di kota Syihr, Rubath Mustafa adalah salah satu cabang ma’had Darul Mustafa – Tarim. DPH tiba di Rubath Mustafa sekitar pukul 11.40 WY, setelah jamaah zuhur DPH menemui salah seorang ustaz di Rubath tersebut sekaligus meminta izin untuk mengadakan pertemuan dengan para pelajar asal Indonesia, sekitar pukul 13.15 WY DPH bertatap muka dengan para pelajar asal Indonesia, mereka semua adalah pelajar Darul Mustafa yang baru, atau sedang berada di marhalah ibtida’, acara sosilisasi kali ini tidak beda dengan sosialisasi sebelumnya di asrama Al Ahgaff Mukalla. Sosialisasi kali ini berakhir pukul 14.30 WY, dan DPH sampai di asrama Ahgaff Mukalla tepat azan maghrib.
Kamis (17/10), rencana hari ini adalah mendatangi kembali Univ. Syafi’i untuk mengambil formulir sekaligus memotret foto KTA, namun setelah terlebih dahulu kami hubungi, ternyata mereka belum siap untuk menyetorkan data formulir tersebut sekarang, mereka menyanggupi akan menyerahkannya nanti sore sekitar pukul 16.00 WY.
Sekitar pukul 16.00 sebelum DPH berangkat menuju Univ. Syafi’i salah seorang mahasiswa Univ. Syafi’i menghubungi kami bahwa mereka sudah konfirmasi dengan mudir Universitas dan hasilnya mudir tidak bisa memberikan izin kepada para mahasiswanya untuk masuk di organisasi PPI sebab peraturan universitas melarang para mahasiswanya untuk ikut dalam organisasi apapun, “ya sudah, kalau gitu saya sekarang akan ke sana untuk mengambil formulirnya aja” jawab kami melalui telfon, sesampainya di Universitas Syafi’i ternyata kami tidak diperkenankan untuk mengambil formulir-formulir mahasiswa, dengan alasan diatas.
Perjalanan berlanjut dari Universitas Syafi’i menuju kediaman Prof. DR. Habib Abdullah bin Muhammad Baharun MA., Rektor Universitas Al Ahgaff, sesampainya di kediaman beliau terlebih dahulu kami mememui khodim beliau untuk mengutarakan maksud kami yaitu ingin bertemu dengan Habib, selang beberapa menit khodim beliau bilang bahwa malam ini Habib tidak bisa ditemui karena beliau ngisi dauroh untuk mahasiswa banat, “kalau antum mau besok hari jumat malam sabtu setelah acara ‘Uwad insyaallah beliau sanggup” kata khodim Habib, kami pun sami’na wa atho’na.
Sesampainya di asrama kami berencana untuk melanjutkan sosialisasi ke pelajar Indonesia Ahgaff dan Rubath Alawy yang tinggal di Sakan Haddad, namun sebelum berangkat ke sana kami terlebih dahulu mencoba menghubungi musyrif sakan tersebut lewat telfon, karena tidak ada jawaban kami pun langsung bergegas menuju sakan haddad, sesampainya di sakan Haddad kami bertemu dengan Habib Ridho Al ‘Attas dkk dan kami bertanya apakah musyrif ada di sakan?, “beliau barusan keluar, tunggu aja dulu disini” jawab Habib Ridho. Namun setelah setengah jam lebih kami menunggu musyrif belum juga datang akhirnya kami memutuskan untuk kembali ke sakan ahgaff Basalamah.
Jumat (18/10), sekitar pukul 17.00 WY kami berangkat menuju kediaman Habib Abdullah Baharun, setibanya kami di kediaman beliau setelah jama’ah maghrib kami mengikuti acara ‘uwad hingga selesai, acara ‘uwad selesai sekitar pukul 23.00 WY. Setelahnya sebagaimana rencana, kami lantas menemui beliau Habib Abdullah Baharun, pertama kali kami memperlihatkan kepada beliau selembaran kertas yang berisi rancangan program yang insyaallah akan dijalankan oleh PPI selama satu periode mendatang, setelah beliau selesai membaca selembaran kertas tersebut kami meminta saran dan nasihat dari beliau. Mungkin rentetan nasihat beliau bisa kami simpulkan kedalam 3 hal: Pertama: antara tujuan kita datang dari negara kita Indonesia dengan sebagian kegiatan PPI saling berhubungan, tujuan kita ke Hadhramaut adalah demi ilmu, maka diharapkan sebisa mungkin kegiatan di PPI dimanfaatkan untuk membantu dan mendukung tujuan tersebut, (khususnya Dep. Pendidikan dan Dakwah). Kedua: diharapkan PPI bisa mengangkat reputasi atau nama baik para pelajar Indonesia, beliau juga mengusulkan agar ada lajnah khusus yang bergerak di bidang ini. Ketiga: beliau mengusulkan agar PPI mempunyai dana sosial, yang nantinya mungkin bisa dimanfaatkan untuk saling membantu antar pelajar Indonesia, semisal membantu sebagian mereka yang sakit dan semisalnya.
Sabtu (19/10), kembali ke Tarim Al Ghanna’.
(Muhammad Buchori)
0 Komentar